Wisuda XXVIII UMN, Siap Lanjutkan Langkah Menghadapi Tantangan Dunia Profesional - B.I.N

Jumat, 27 Juni 2025

Wisuda XXVIII UMN, Siap Lanjutkan Langkah Menghadapi Tantangan Dunia Profesional

ICE BSD - Sabtu (28/06/25) | Di tengah tantangan global yang terus berkembang, lulusan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dituntut untuk adaptif dan siap menghadapi perubahan di dunia industri. Perubahan yang begitu cepat serta kondisi ekonomi dunia yang fluktuatif, UMN berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkarya dan bersaing di tingkat nasional maupun global.

UMN mewisuda sebanyak 569 mahasiswa. Wisudawan mengakhiri masa kuliah dan melanjutkan langkah untuk mengawali karier mereka di dunia profesional yang kompetitif ini. Dalam momen wisuda yang ke-28 ini, Rektor UMN, Dr. Andrey Andoko, menyoroti pentingnya adaptabilitas, ketangguhan, dan semangat inovatif sebagai bekal utama bagi para wisudawan dalam menghadapi tantangan zaman.

“Saat ini softskill menjadi hal yang semakin penting, hal-hal yang semakin dibutuhkan adalah kemampuan critical thinking, creative and innovative thinking. Hal-hal ini menjadi dasar kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan untuk beradaptasi karena perubahan yang semakin cepat, khususnya karena perkembangan teknologi,” ungkap Andrey.

Andrey menyebutkan salah satu isu utama dalam dunia kerja di era ini adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang semakin meningkat dan kondisi ekonomi nasional yang kurang baik, sehingga banyak terjadi PHK. Andrey memaparkan data bahwa sebanyak 92 juta lapangan kerja digantikan oleh AI. Meski begitu, AI sendiri sudah menciptakan 170 juta lapangan kerja baru. Bagi Andrey kemampuan dalam beradaptasi dengan penggunaan AI menjadi suatu keharusan di era ini.

“Tidak hanya AI, kesadaran akan pentingnya merawat bumi juga semakin meningkat. Sustainability menjadi isu penting yang diadopsi banyak industri. Ini adalah salah satu bidang yang harus dikuasai oleh lulusan UMN. Kedua hal ini harus bisa diselaraskan bersama; AI sebagai kompetensi utama dan sustainability menjadi kompetensi pendukung ataupun sebaliknya. Wisudawan harus memiliki kemampuan beyond AI,” lanjut Andrey.

Andrey berharap momen wisuda ini menjadi langkah awal wisudawan untuk melanjutkan langkah belajar di kehidupan yang nyata dan bisa mengembangkan potensi terbaik wisudawan. Bagi Andrey wisudawan harus menjadi long-life learner dan terus mempelajari hal-hal baru.

“Jadilah pribadi yang tangguh dalam menghadapi perubahan yang semakin cepat. Kompetisi semakin ketat, karena saat ini kita tidak hanya berkompetisi dengan manusia tapi juga dengan teknologi. Sebagai lulusan UMN harus tetap membawa nilai-nilai 5C (Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight) sebagai bekal dalam meniti karier kalian,” tutup Andrey.

Wisuda UMN kali ini juga mengundang seorang keynote speaker yakni Bella Verena untuk memberikan gambaran dunia profesional kepada wisudawan. Bella merupakan alumni UMN yang saat ini berkarier menjadi seorang content creator. Bella juga menjadi seorang entrepreneur mendirikan sebuah perusahaan creative agency yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Pada kesempatannya kali ini Bella memberikan motivasi kepada wisudawan untuk memiliki mental yang kuat.

“Kita, Gen Z banyak mendapat stereotip menjadi generasi yang lemah atas tekanan terutama di pekerjaan. Tapi di sini aku mewakili Gen Z menyampaikan bahwa tidak semua dari kami seperti itu. Banyak dari kita semua di sini yang memiliki mental dan skill yang mumpuni yang terbentuk sejak kuliah,” ungkap Bella.

Dari pengalaman selama berkarier, Bella mengungkapkan bahwa terdapat tiga mentalitas yang penting untuk dimiliki generasi saat ini. Pertama adalah mental tahan banting, kita tidak boleh mudah menyerah dengan situasi sulit yang sedang dialami. Kedua, mental berani gagal. Sejak kuliah dan lulus tiga tahun yang lalu, Bella sudah menjalani berbagai profesi hingga akhirnya kini menjadi entrepreneur. Kemauan untuk mencoba adalah implementasi dari mental berani gagal. Terakhir, Bella menyebutkan mental adaptif dan cepat belajar juga menjadi mentalitas yang penting, sebab jika tidak kita akan mudah tergantikan oleh teknologi.

“Di luar mental, networking juga menjadi hal penting. Aku sedang menyiapkan diri untuk debut bermain di film layar lebar. Menariknya, peran ini kudapatkan karena relasi baik dengan teman-teman di Teater Katak saat kuliah,” lanjut Bella sambil meminta wisudawan melihat kanan kirinya dan menyampaikan untuk tidak melupakan satu sama lain nanti saat sudah lulus.

Bella juga mengajak wisudawan untuk mengungkapkan terima kasih kepada orang tua yang juga hadir mendampingi wisudawan. Semua pencapaian saat ini tak lepas dari peran orang tua dalam memberikan dukungan untuk wisudawan.

“Terakhir, coba teman-teman menghadap ke belakang dan lihat orang tua teman-teman. Sampaikan terima kasih atas izin, usaha, dan kasih sayang dari mereka sehingga teman-teman sampai pada pencapaian ini. Tidak cukup hanya terima kasih, teman-teman bisa membuat janji ke orang tua seperti saat aku lulus, aku mengungkapkan bahwa aku berjanji tidak akan minta uang lagi ke mereka dan aku yang akan memberi uang ke mereka karena aku akan bekerja dengan baik,” ungkap Bella

Menyimpulkan kembali apa yang sudah dipresentasikan, Bella menutup presentasinya dengan mengajak wisudawan yang adalah Gen Z untuk membuktikan bahwa stereotip orang-orang mengenai mereka salah.

“Buktikan kalau kita bukan generasi stroberi. Let’s prove them wrong! Kita adalah digital natives, fast learners, creators dan bukan consumer, kita adaptif, kita inovatif, dan kita akan lead the future,” tutup Bella. 

 ( Toni )

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done